Hai semua nya balik lagi sama Author yang kece :P , sekali lagi Author nya mau minta maaf dulu karena sudah 7 kali tanggal 5 dan tanggal 20 terlewatkan tanpa apdetan hehe, gausah tanya kenapa yah, udah pasti karena sibuk banget (ngeles), tapi kali ini gue apdet nya langsung 2 part dan ini pun gue kejar tayang alias baru dibikin semalem hehe ^^'
Perfect Fantasy Online ini bakal tayang menemani hari- hari loe tiap tanggal 5 dan tanggal 20 (walaupun agak ngaret._.) di yang tak lain dan tak bukan blog tercinta ini.. Enjoy ^^
Part 4
Setelah
berbincang-bincang cukup lama Eve pun memisahkan diri karena tadi ia sudah
membuat party dengan temannya. Kazura pun berpisah sebentar dengan Hirano
karena dia harus membeli beberapa peralatan untuk hunting di dungeon terdekat,
Kazura hanya membeli Armor dan beberapa item penting seperti potion, mana
potion, dan antidote, memang saat pertama masuk game kita sudah di beri Armor
tapi Armor tersebut sangat lemah status nya, daya tahan nya buruk dan tidak
dapat diperbaiki jika rusak.
Kazura
langsung memakai Armor yang dibeli nya tadi dan juga mengenakan jubah The
Knight of Will-nya jubah yang sangat unik jika dipakai oleh seorang Swordsman,
bentuk nya seperti jubah seorang Mage yang panjang nya sampai se-betis, namun
dengan kerah yang pendek, berwarna utama putih dan memiliki sedikit warna
hitam, dan memasangkan pedang hadiah lainnya Swordblood, pedang yang hampir
sama ukuran nya dengan dagger namun lebih panjang 3 inchi, dia pun mencoba
mengayunkan pedang nya.
“Hmmm
cukup ringan dan mempunyai damage yang lumayan jika dibandingkan dengan senjata
default. Aku yakin bisa mengalahkan Hirano dengan pedang ini” Gumam Kazura
dengan sedikit tersenyum.
Sesampai
nya di gerbang Dungeon Town of Beginning, Kazura langsung bisa mengenali hirano
dengan rambut hijau nyentrik nya, baju Samurai dengan sabuk hitam yang
menyangga katana nya. Hirano pun langsung bisa mengenali Kazura, Hirano tertawa
dan mengucapkan “Pffft parah banget armor lo, katanya Swordsman kok jubah udah
kayak Mage aja, tinggal ditabah topi nya Mage mirip sudah hahaha”. Wajah Kazura
berubah masam dan membalas “Ya elah lo sirik aja, ini hadiah bro soal nya gue
orang ke 1000 yang join game ini, mantep kan? Status nya juga gak main main”
Sombong Kazura.
“Ya
udah dari pada dengerin loe ngoceh mulu, mending langsung hunting aja, udah
ngerti aturan-aturan di dalem dungeon kan?” balas Hirano dengan lebih sombong
“Iya
gue udah tau gak bisa teleport di dalem dungeon kan? Gitu doang mah kecil?”
“Udah
bawa item-item healing? Jangan sampe ntar di dalem dungeon loe ngemis-ngemis ke
gue minta potion”
“Iya
bawel, gue udah bawa, mau potion? antidote? sampe gue beli revive takut nya malah
loe yang mati duluan, lagian kalo gue ga bawa pun gue ga bakalan ngemis ke loe”
Hirano
hanya membalas dengan tatapan mata yg sinis, tentu saja Hirano sebagai seorang
Beta-tester tahu jika player mati di manapun maka akan ada waktu 5 menit untuk
seseorang menghidupkan mereka dengan item revive, tetapi jika setelah 5 menit
tidak ada siapapun yang menghidupkan player maka mereka akan tetap dibangkit
kan di kota yang terakhir player kunjungi, dan chloer(mata uang di PFO) yang
dibawa oleh player yang mati akan dipotong seperempat nya, maka dari itu PFO
lebih menyarankan chloer setiap player lebih baik di simpan di dalam bank
walaupun bank itu sendiri memiliki batasnya tetapi bisa terus bertambah batas
nya dengan cara leveling, atau dengan membeli nya dengan uang sungguhan
(dollar).
Mereka
berdua pun berjalan mendekati gerbang dan menyutujui akan masuk ke dalam
Dungeon. Di dalam PFO player yang masuk ke dalam Dungeon mereka tidak akan bisa
kembali, kecuali menyelesaikan setiap floor yang ada di dalam nya atau
menemukan pintu keluar yang sangat mustahil dan membayar 5000 chloer sebelum
dapat keluar. Mereka pun di teleport oleh system ke dalam Dungeon
“Err..
gak salah nih kita di teleport ke sini Hirano?” tanya Kazura dengan sedikit
ketakutan
“Entahlah,
tapi tampak nya ini bukan floor 1, tapi tampak seperti floor 5” jawab Hirano setengah bengong.
Part 5
Yang ada di hadapan Kazura dan
Hirano jelas sekali bukan floor 1 dimana hanya terdapat sedikit monster dengan Rank
G dan HP yang sangat sedikit, namun sekarang yang terlihat adalah
monster-monster dengan Rank D yang sangat sulit jika dilawan oleh player yang
berlevel awal seperti Kazura
Dan
selagi Kazura melamun Hirano sudah maju dan menyerang Goblin dengan dengan dua
kali tebasan yang menyerupai bentuk huruf X, Goblin tersebut tersungkur dan
mati, Hirano menatap Kazura dan berkata
“Yakin
nih mau melawati pesta ini dengan meliat dan bengong aja? Kecuali kalau loe
cuma seorang Swordsman pengecut dengan jubah Mage, hahaha”
Dengan
teriakan Hirano yang seperti itu, semangat Kazura mulai tersulut, bagaimana ia
bisa mengalahkan Hirano jika ia sendiri tidak bisa mengalahkan monster-monster
ini, lalu Kazura membalas teriakan Hirano
“Gue
ikut, tapi jaga jarak loe ama gue nanti loe bisa ke tebas pedang gue ini”
Hirano
pun tersenyum, berbalik dan kembali menyerang seekor Acromant(Laba-Laba sebesar
manusia) dengan menusuk dalam-dalam Acromant tersebut dengan Katana nya yang
sekarang di selubungi api.
Selain
Class di PFO juga terdapat Element yaitu Api, Air, Petir/Listrik, Es, dan
Angin/Udara. Dengan memilih Element, maka Skill-skill dari Class para player
pun digabung dengan Element yang dipilih contoh nya “FLAME KATANA SLASH” nya Kazura.
Kazura
yang sudah bersemangat pun maju mendekati Hirano dan membantu nya menyerang
Acromant tersebut dengan memotong sungut Acromant itu, selagi monster itu
kesakitan Hirano pun melakukan serangan terakhir dengan menggunakan skill
satu-satu nya. “FLAME KATANA SLASH!!!”
di ucapkan dengan Hirano secara lantang dengan menarik tangan nya kebelakang,
lalu maju mendekati Acromant tadi dan menebas nya dengan sangat kencang, dan
Acromant tersebut mati.
Kazura
senang sekali dan meloncat-loncat seperti anak TK lagi.
“Not
bad, rookie.” Sahut Hirano dengan sedikit tersenyum.
“Of
course bro, I’m a best rookie in this game” balas Kazura dengan menyombong,
“Hey, kenapa EXP yang gue dapet cuma sedikit, tadi itu monster Rank D kan?
Harus nya sekarang aku sudah naik level?” tanya Kazura.
“Karna
kita ngebunuh nya barengan, gak sendiri-sendiri, jadinya EXP nya di bagi dua”
jawab Hirano. “Lagian meskipun EXP yang didapet dari monster tadi banyak, gak
yakin loe bisa ngebunuh nya sendiri” sombong Hirano.
“Dih
songong banget, monster ecek-ecek kaya begitu doang mah kecil kali, kasih gue 5
menit aja tuh monster pasti udah mati” balas Kazura dengan sama sombong nya.
“Siapa
ya yang tadi di ejek dulu baru ikut ngebantu? Nyadar dong tu level masih cupu
banget” balas Hirano lagi.
“Iya
deh gue ngaku, eh tapi ngomong-ngomong kenapa kita bisa langsung ke floor 5
sih? Bukannya harus urut dari floor satu dulu ya?” tanya Kazura
Belum
sempat Hirano menjawab mereka mendengar suara aneh…
“Duuuuuut”.
“Kampret
loe Kazura, kenapa di dunia virtual gini loe masih bisa kentut sih? Untung gak
bau” sahut Hirano ke suara aneh tadi.
“Sori-sori
kelepasan, disini gak bau tapi kayak nya di real world bau deh hehehe” balas
Kazura dengan bercanda.
“Ting-Tung”
sebelum Hirano melanjutkan kekesalannya terdengar bunyi notifikasi mail kepada
mereka berdua.
Author note :
Sekali lagi author nya minta mangap yah ._.v
No comments:
Post a Comment